Selasa, 23 Januari 2018

Kopi(nya) Cetarmbak?

Aku, kakak, serta orangtuaku terkadang suka mengata-ngatai orang-orang yang suka membeli kopi di sebuah kedai kopi kenamaan yang harganya selangit. Coba tebak. 
Kalau tebakanmu adalah Starbacks (nama disamarkan), selamat, kau benar seribu persen.

Yeah, pada dasarnya alasan mengapa kami mengata-ngatai mereka sebenarnya hanya satu. Mereka rela membeli kopi mahal yang sebetulnya bisa dibeli di warung kopi yang buka dua-puluh-empat jam. 'Dasar orang-orang kebanyakan duit!', pikir kami begitu. Serius deh, aku (awalnya) juga bertanya-tanya, kenapa sih mereka rela membeli kopi mahal yang sekali seruput habis? Kopi mereka diukur berdasarkan varian kopi yang dipilih dan ukuran gelasnya, dan setahuku, kopi yang paling murah saja sudah menyentuh angka tiga puluh ribu.

Miris? Emang.

Aku masih saja suka mencibir mereka-mereka yang membeli kopi di 'situ', sampai akhirnya aku sendiri kena karma. 

Iya. Karma. Aku akhirnya beli minuman disitu.

Ini sebenarnya karena ada varian rasa (yang nggak kerasa kopi-kopinya) dengan tampilan oenyoeh dan warna yang menarik. Dan mereka sedang mengadakan campaign yang aku lupa tentang apa. Pokoknya tentang wanita. Saat melihat harganya pun aku juga tertarik. dua-puluh-sembilan ribu rupiah. Wow lebih murah seribu!

Merasa munafik sih ya. Suka ngata-ngatain tapi akhirnya beli juga. Ya tapi daripada kepalang penasaran, yaudah sekalian aja. Toh, ibu, bapak, sama kakakku nggak ada yang tahu, hehehehehe.
Jadilah aku membeli varian rasa itu yang tampilannya di dominasi warna pink dan putih. Kau harus tahu bahwa rasanya memang....enak. Aku nggak bohong. Ada rasa heran sebetulnya, karena saat itu yang kupilih ada kata 'cinno-cinno-nya' tapi aku nggak merasakan sensasi kopi apapun dilidahku. Atau memang aku saja yang tidak pernah menikmati kopi tanpa ada rasa kopinya.

Oh aku lupa. Sebelumnya aku pernah diajak temanku untuk mencicip kopi disitu. Aku menurut saja, karena hari itu sedang ada promo 'Beli Satu Gratis Satu di Hari Senin!'. Otomatis bayarnya satu tapi dapat dua. Kopi yang kupesan, sebetulnya aku tidak tahu itu apa. Aku hanya mendengar Mbaknya menjelaskan dua jenis kopi gratis hari itu, aku pilih yang kedua, karena kedengaran menarik, Lalu temanku membayar untuk kopinya. Kami patungan untuk satu kopi, karena memang aku hanya menebeng gratisan temanku itu.

Ketika kopi datang, err, tidak. Ketika temanku datang membawa kopinya, aku langsung mencicipi rasa kopi yang aku nggak tahu jenisnya itu. Lalu sebuah rasa pahit yang tidak dikenali lidahku langsung menyapa. Harus kuakui rasanya enak. Kopinya terkesan gurih(?), karena tidak manis, dan segar, karena es yang di-blender di dalamnya. Mulai deti itu, sepertinya aku ketagihan beli kopi di starbacks.

Well, sepertinya aku memang harus mencoba kopi mahal sekali-kali demi menambah pengetahuanku tentang jenis-jenis kopi. Bukan hanya jenis kopi sachetan seperti tor*bika, t*p kopi, kapal *p*, dan lain sebagainya. Tapi ya gitu. Selepas kopi, eh minuman (aku masih tak yakin itu adalah kopi, teman-teman) itu habis, penyesalan setelah melihat dompet itu datang sampai satu bulan ke depan. Lebay memang. Jangan salahkan aku, aku memang titisan Mister Krab.

Aku kapok beli? Haha. Sayangnya tidak.
Kali kedua, aku membelinya di kedai starbacks yang terletak disebuah mall di dekat kampusku. Masih dalam jenis minuman yang sama, tapi aku memilih varian rasa yang berbeda. Yang ini juga tampilannya berwarna putih serta pink, namun ada warna coklat-coklat didasarnya. Yang kali ini aku yakin ada rasa pahit kopi di dalamnya. Benar saja. Tetapi rasa pahitnya tertutup rasa manis krim putih dan pink yang merebak di dalamnya. Lalu penyesalan ketika melihat dompet kembali datang hingga satu bulan ke depan. Lagi.

Kali ketigaku sebenarnya aku ingin membeli varian rasa yang sama dengan yang pertama kali kubeli. Tapi sayang. Ternyata di kedai yang aku dan kawanku datangi rupanya sedang kosong. Jadi, karena sudah sampai disana dan sayang sekali jika tidak membeli apa-apa, akhirnya aku memutuskan untuk membeli es kopi yang aku lupa apa namanya. Itu juga aku tidak tahu kenapa aku pilih itu. Aku benar-benar buta dengan semua rasa atau varian kopi yang tertulis di papan menu.Lalu penyesalan datang lebih cepat dan lebih bertahan lama dibandingkan dengan kopi atau minuman sebelumnya yang aku beli. Untuk diketahui, bahwa kopi itu dua kali lipat lebih mahal dibanding kopi atau minuman yang sebelumnya aku beli. 

Dompetku tercinta menitikkan air mata. Aku pun begitu. 

"Setelah ini aku berjanji tidak akan beli kopi di starbacks kalau lagi nggak ada promonya!" - Nina, 2k17

 Oh, lalu terakhir kali aku beli kopi juga ada jenis rasa baru dalam rangka menyambut liburan. Yang ini malah yogurt, tidak ada kopi-kopinya sama sekali. Harganya sama dengan varian rasa yang 'itu'. Hemat seribu rupiah dari harga kopi biasa. Rasanya asam, manis, dan pahit, karena varian yang aku pilih adalah campuran dari green tea. Penyesalan beli kopi itu juga tidak begitu lama, karena kedai itu membagikan sampel gratis untuk jenis minuman baru yang mereka ujicobakan. Maafkan aku yang cinta barang gratisan ini, sayang.

Jadi sebenarnya apa yang ingin aku sampaikan, saudara-saudara sekalian?
Satu sebetulnya. Jangan jadi orang yang suka nyinyir. Tukang cibir sana-sini tapi nggak tahu apa-apa. Nanti begitu sudah merasakan sendiri enaknya seperti apa, langsung terdiam seribu bahasa. Coba dicari tahu dulu apa yang membuat orang tertarik untuk datang kesana dan 'ikhlas' menghabiskan banyak uang. Suasana kedai itu memang enak sekali untuk dijadikan tempat mengobrol dengan kolega, membahas persoalan perusahaan seperti yang sering ditulis difiksi yang belakangan ini sedang kubaca.

Di sana juga kita bisa tahu bahwa varian kopi dan rasanya pasti berbeda dari biji kopi yang dipakai. Tidak seperti kopi sachetan yang sering dibeli ibuku, yang mungkin saja semua biji kopi yang dipakai hanya satu jenis atau berasal dari daerah yang sama. Kau bisa merasakan dari yang paling pahit sampai yang lidahmu sudah bisa mentolerir rasa pahitnya. Yah, setidaknya datang kesini membuat pengetahuanmu tentang kopi. Terakhir, kue-kue yang dijual disana enak sekali. Aku hanya mencicip punya temanku, tapi tak akan pernah membeli sendiri. Gila saja, satu potong kue bisa kubelikan nasi padang sebanyak dua bungkus dengan lauk ayam bakar. Tidak, terima kasih.

Yah, berkat pengalamanku ini, sekarang ketika ibu, bapak, dan kakakku mulai membicarakan tentang 'Betapa bodoh orang-orang yang menghabiskan uang di starbacks.' aku cuma bisa tersenyum-senyum manis sambil sesekali menimbrung dengan jawaban yang tidak memihak pada siapapun. Tentu saja, teman, aku hanya tidak ingin menjadi orang bermuka dua. Bilang tidak enak tapi ketagihan datang lagi!


Rabu, 17 Januari 2018

I'M BACK!

Bismillah...


Yo wassup ma friends, guess who's back????




Ya siapa lagi kalo bukan gua. He.




Yeah after one month nggak muncul-muncul karena emang gak tau mau nulis apaan akhirnya gua balik lagi. Masih dengan gua nggak tau mau nulis apaan karena emang hidup gua se-boring itu. Hahaha. Jadi ya, gua ngilang sebulan karena diriku ini berkutat dengan tugas UAS yang deadlinenya saling berdekatan. Ini kampret sebenernya, karena mau nggak mau gua harus ngerjain tugasnya nyicil. Tapi emang pada dasarnya gua deadliner, mampu mengerjakannya dimenit kesekian mengumpulkan.

Enggak deng, lebay. Alibi aja ini bocah satu.

Ya gimana ya, lu pasti tau lah ya betapa beratnya mengerjakan tugas di rumah. Godaannya banyak. Ya novel, ya HP, ya mau buka youtube lah, inilah, apalah. Godaannya banyak pisan. Mana bawaannya pengen tidur mulu huahuahua. Trus mikir, ini baru ngerjain tugas UAS biasa. Ntar kalo skripsi apa kabar diri ini :(
Bisa nggak kelar kali ya? E JANGAN SAMPE!
Yagitu deh, dengan jarak waktu dari bulan November (kayaknya), gua baru aktif ngerjain tugasnya itu H-2 minggu tugas dikumpulin. Betapa magernya diriku. Itu juga ngerjainnya masih diiringi dengan banyak selingan. Ngerjain tugasnya lima menit, ngasonya lima jam. Dahsyat bukan?
And I'm a little bit scared about the result, soalnya gua ngerjainnya ya seadanya karena keterbatasan waktu yang ada. Bener-bener seadanya banget. Semoga aja nilai gua masih bagus dan manusiawi jadi IP gua nggak terjun bebas disemester ini hahahahaha :')

Yuk coba jangan jadi procrast lagi kayak gua. Ruginya banyak :(

Daaaaaan, yeah, gua hampir selesai dengan segala urusan dengan organisasi gua coy. Seneng banget yasalam. Beban gua akhirnya hilang satu persatu. Nggak deng, beban kuliah semester depan bakal nambah sih :( Tapi setidaknya gua nggak perlu pusing sama sedih lagi sama organisasi gua sekarang. semuanya hampir selesai dan gua tinggal menikmat masa-masa menjadi kupu-kupu lagi. Hehehe.
Menyesal ikut organisasi ini? Hm.... nggak juga sih. Ada beberapa hikmah yang bisa gua ambil sebenernya. Salah satunya adalah, kalo lu mau punya temen, lu kudu nongkrong 'disono'.

Ya tapi mohon maaf nih, saya kan bukan anak nongkrong. Mending pulang deh heu, Jakarta-Bekasi macet men.

Trus sekarang gua udah memasuki masa liburan. Denger-denger sih liburnya sampe satu Maret. Kenyang bosqu. Berat badan aing fix naik ini mah. Cry under the shower. Nah gua juga sedang dalam tahap dimana bingung liburan mao ngapain. Nggak ada yang ngajak jalan juga.... He. Kode.
Tapi serius gua nggak tau mau ngapain sebenernya liburan. Padahal sebelum liburan, pas lagi 'sibuk-sibuknya' bikin tugas kemaren, dikepala gua udah disusun rapih gua mau ngapain aja habis nugas. Eh begitu kelar.... Gua cuma tiduran sambil ngupil bosqu. Sampe kenyang. Ew. Jijik emang ini bocah, wk.
Seriusan, gua cuma goleran, main HP, nunggu update-an wattpad, trus nggak ngapa-ngapain. Nggak guna bat emang hidupnye boboan doang cem sapi :(
Gua punya banyak novel ngantri yang harus gua baca tapi kayak mager banget ya Allah, nggak ada mood. Lebih mood baca fanfict masa :( Parah emang. Dan ada dua novel yang seharusnya udah gua baca dan gua balikin dari tahun lalu. Sebegitu sibuknya kah aing????

Aslinya mah dianya aja yang kalo libur goleran sambil ngupil. Ew.

Jadi ya... mulai dari tulisan ini diposting, gua sebisa mungkin mulai besok melakukan apa yang seharusnya gua lakukan dengan novel-novel tersebut... Dan berusaha keras membuat fanfict baru. Semoga gua dapet ide ya :(

Trus nggak terasa, gua udah semester enam. Ntar liburan semester depan, gua bakal magang. Trus semester tujuh sama delapan udah mulai skripsian. Trus lulus. Yaampun secepat itukah gua kuliah... Udah mau kerja aja anjas...

(Padahal masih setahun lagi. Koplak emang.)

Agak sedikit nggak siap buat magang atau pun kerja. Alesannya karena gua nggak siap ketemu orang baru hahahahaha :(
Tapi tetep harus siap dong. Ntar kalo gua ketemu klien masa gua yang diterapi ama kliennya gegara gua kabur? Kan nggak lucu bro. Semoga aja perjalanan perkuliahan dan karier gua lancar-lancar aja. Semoga gua bisa lulus dengan nilai yang baik. Kalo bisa cumlaude ya. Aamiin...

Oh, and here's the last picture that I take in 2017!

Iya... Jalan tol doang emang... But Look at those fluffy cloud! I really want to jump on that :(
Dengan di-uploadnya sebuah foto ini, maka berakhirlah curhat nggak danta gua ini. Kapan-kapan gua sambung lagi ya kalo ada cerita menarique untuk dibagi, hehe. Bye bye!